loading...

Minggu, 25 September 2016

Sadis! Karena Menolak Perjodohan, Ayah Kandung Tega Melakukan ini Kepada Anak Gadisnya



 

Suasana duka kini menyelimuti kampung halaman Hermiati, di Tongkonan Toban di Dusun Panuli, Lembang Panuli Sarambu, Kecamatan Buntu Pepasan Toraja Utara, tempat jenazah kini disemayamkan.

Tak ada lagi kecerian dan senyum manis pemilik rambut panjang itu. Kebaikan, keramahan yang dikenal warga dikampung telah pergi bersama jasadnya yang terbujur kaku akibat kekejian bapak kandunganya.

Ya, namanya Hermiati Usman akrab disapa Herlin berumur 18. Ia cantik, namun harus tewas setelah ditikam Usman Sokko yang tak lain adalah ayah kandungnya. Ia pergi untuk selamanya, saat dirawat di Rumah Sakit Elim Rantepao, Jumat kemarin (23/9/2016).

Perempuan yang akrab disapa Emi itu, sudah hampir sebulan mendapat perawatan medis akibat tiga luka tikaman di bagian dada dan lengannya. Jelang ajal menjemputnya, korban sempat menjalani operasi sebanyak dua kali.

“Dua minggu koma kasihan. Sempat dioperasi dua kali dan kondisi fisiknya menurun terus. Yah, Tuhan punya kehendak lain,” ungkap Sarlota salah satu tante korban kepada Rakyatku.com, Sabtu (24/9/2016).

Diberitakan, Hermiati menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Elim Rantepao, Jumat (23/9/2016) kemarin. Hermiati tinggal di dusun Panuli, lembang Panuli Sarambu, kecamatan Buntu Pepasan Toraja Utara.

Perempuan yang akrab disapa Emi itu sudah hampir sebulan mendapat perawatan medis akibat tiga luka tikaman di bahagian dada dan lengannya. Jelang ajal menjemputnya korban sempat menjalani operasi sebanyak dua kali.

Peristiwa penikaman ini terjadi pada (3/9/2016) lalu. Hanya karena korban menolak dinikahkan, Usman Sokko lalu helap matanya. Ia kemudian menikam korban sebanyak tiga kali dengan pisau. 

“Masih mau lanjut sekolah, makanya menolak dinikahkan dengan pria pilihan bapaknya. Sedangkan ibu kandungnya saja tidak tahu, kalau mau dinikahkan. Tidak habis pikir, ada bapak  setega itu,” bebernya.

Dia mengungkapkan jika kedua orang tua korban sudah lama bercerai. Saat masuk SMA, barulah korban kemudian tinggal bersama bapaknya di Rembon, Tana Toraja.

Sementara Usman Sokko sang ayah yang tega itu kini diamankan di Polres Tana Toraja sembari menanti proses hukum yang akan dijalani. Pelaku berhasil ditangkap polisi sesaat setelah peristiwa tega itu. 

Salah seorang pemerhati budaya Toraja, Sismay Eliata Tulungallo mengaku prihatin dan menyatakan jika keberadaan budaya Toraja kini tengah berada di persimpangan jalan.

“Sangat prihatin. Telah terjadi disharmonisasi. Tidak ada lagi figur yang bisa menjadi panutan di Wilayah adat (Tongkonan) dimana dia tinggal. Inilah budaya kita yang berada di persimpangan jalan,” ujarnya lugas kepada Rakyatku.com.

Sismay yang populer disapa Pong Hera ini menjelaskan, tindakan sang ayah itu sudah sangat merusak tatanan adat serta budaya Toraja. Sebab telah melanggar larangan yang disebut pemali.

“Orang tidak takut lagi dengan aluk (agama), tidak takut lagi dengan pemali (larangan). Itulah fakta sekarang. Jika dulunya pelaku seperti ini akan diusir dari kampung sebagai sanksi sosial,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, lanjut Pong Hera, maraknya kasus yang melanggar 'pemali' dan 'aluk' disebabkan masyarakat adat tidak lagi diberi ruang oleh pemerintah. Masyarakat adat sudah tidak lagi diberi peran dan yang ada malah terkesan terpinggirkan.

“Pemerintah harus mengembalikan wibawa masyarakat adat. Beri mereka ruang. Pemerintah dan DPRD harus membuat peraturan daerah yang mengatur kaitan Pemali dan Aluk. Ini sudah sangat memperihatinkan,” pungkasnya.

* * *



http://news.rakyatku.com/read/21815/2016/09/24/menolak-dinikahkan-seorang-ayah-tega-tikam-anak-gadisnya
http://news.rakyatku.com/read/21838/2016/09/24/emi-tewas-di-tangan-ayah-kandung-masyarakat-adat-toraja-prihatin

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus